Jumat, 14 Juni 2019

Ini sudah pernah post di fanpage psiko97 Unpad juga

PARENTING POSITIF 
OlehDinie Ratri Desiningrum 

Di dalam sebuah keluargakadang terdapat fenomena anak membantah orangtuanyadan orangtuapun marah dan membentak anakkarena masalah-masalah kehidupan sehari-hari. Dari mulai teriakan-teriakan di pagi harihingga tangisan anak di malam hari. Tentunya kita semua tidak mau jika anak-anak di rumah menjadi sosok pribadi-pribadi yang tidak matangdan bermasalah di kemudian hari. 
Anak adalah gambaran orangtuanyasuka atau tidakfaktanya demikian. Dimulai dari gaya berbicarasifat dan karaktertermasuk kebiasaan-kebiasaan baik dan buruk yang terbentuk. Terjadi proses modeling, dimana orangtua menjadi panutan dan figur yang diimitasi oleh anak-anaknyaMaka secara sadarsangat baik jika orangtua berperilaku santuncerdas dan bijaksanaserta penuh kasih sayang.  
Dibutuhkan suatu pengasuhan yang positif, yang menjadi kunci penting agar terbentuk suatu kedekatan psikologis antara orangtua dan anak. Pengasuhan positifatau dikenal dengan parenting positif merupakan suatu pola pengasuhan yang dilakukan orangtua dengan cara suportifkonstruktifserta menyenangkan bagi anaksehingga terbentuk sikap saling menghargai antara orangtua dan anakTujuan dari parenting positif ini adalah membentuk potensi dasar anak agar lebih berkembang secara optimal, lalu melatih anak agar mampu melakukan negosiasi bila menghadapi perbedaan pendapatanak pun diajak untuk menyadari akan hak-hak yang ia milikiselain kewajiban-kewajiban yang harus ia lakukansemua dilakukan orangtua secara konstruktif dan tanpa kekerasan. 
Anak seringkali diharapkan untuk kreatif dan berprestasisehingga banyak fakta anak diikutsertakan pada lomba-lomba dan berbagai kegiatan. Anak membutuhkan lingkungan yang kondusif untuk mengembangkan diri dan berkreasi. Dengan positive parenting, pada anak akan terbentuk “basic trust” dan kelekatan dengan orangtuayang akan menumbuhkan keyakinan diri yang kuatKeyakinan diri tersebut sangat penting bagi perkembangan mental anakrasa percaya diriserta penuh kasih sayang dalam kehidupan dewasanya. 
Beberapa prinsip dasar dari parenting positifadalah 
  1. Orangtua menjadi pendengar aktif bagi anak. Anak berpotensi untuk curhat atau berbagi cerita dengan orang lainmaka agar terjalin kedekatan dan kehangatan dengan orangtuabaiknya orangtua mampu menjadi pendengar yang aktif bagi anaknyaPendengar aktif adalah mendengarkan dengan hatiartinya orangtua belajar berempati terhadap pikiranperasaan dan perilaku anaksehingga orangtua memahami alasan munculnya sebuah sikap dan perilaku anakmaka lebih lanjut orangtua akan memberi pengarahan secara tepat dan tidak bertindak kasar terhadap anakBentuk perilaku orangtua untuk menjadi pendengar aktifadalah tidak langsung mengkritisi pernyataan dan reaksi anaknamun membiarkan anak terbiasa menuntaskan penjelasannyasehingga ketika fakta sudah lengkaporangtua bisa mengajak anak untuk melakukan evaluasi dari perilakunya. 
  1. Orangtua mampu menghargai pendapat anak. Setiap individu terbentuk dari berbagai komponen psikologis, diantaranya adalah daya pikir, dan perasaan atau emosi. Demikian pula pada anak. Anak dengan berbagai keterbatasannya memiliki berbagai potensi, yang seringkali tidak disadari oleh orangtua. Orangtua tidak memahami potensi anaknyakarena terbiasa membentuk anggapan bahwa anak tidak tahu apa-apa dan belum bisa memahami hal-hal dalam kehidupansementara pada kenyataannyaanak punya otak dan kemampuan yang menakjubkan. Maka, hargai perasaan anak juga. 
  1. Penghargaan terhadap perilaku baik anakPerlu diingat oleh orangtuabahwa anak peka akan berbagai respon dari orangtuaMaka sekecil apapun perilaku baik anakberilah penghargaanMisalnyaanak usia 3 tahun sudah bisa buang air di kamar mandimaka kita harus memberikan reward, bisa berupa pujian atau pelukantidak harus berupa hadiah barang. Hal terkecil lainnya adalah mau mendengarkan kebaikan yang diceritakan anakmembiarkan anak melakukan kreativitasnya meskipun harus mengorbankan waktu orangtuamisalnya anak membuat karya dari barang-barang bekas di rumah sehingga mengakibatkan rumah menjadi berantakanmaka hal tersebut seharusnya tidak menjadi masalahselama tidak ada yang membahayakan anggota keluarga. 
  1. Disiplin yang konsisten namun bertahapAturan dan norma yang dikenalkan di rumahakan lebih mudah ditaati seluruh anggota keluarga terutama anak-anakjika diterapkan secara konsisten dan bertahapKonsisten contohnya adalah orangtua tetap tidak menyuapi anaknya yang duduk di bangku kelas 2 SD, di setiap waktu makannyakecuali dalam kondisi sakitAtau orangtua menetapkan jam menonton televisi dan bermain gadget, yang juga dipatuhi seluruh anggota keluarga. 
  1. Menyediakan waktu yang berkualitasZaman era modern di abad 22, orangtua mayoritas berkarirdan sibuk dengan pekerjaannyaMaka orangtua sering mengeluhkan kuantitas waktu yang tidak bisa diberikan kepada putra-putrinyaKuantitas waktu bukan segalanya dalam parenting positif. Yang terpenting justru adalah kualitasnyaYaitu bagaimana orangtua bisa memanfaatkan waktunya yang tidak banyakuntuk tetap berinteraksi positif dengan anak-anaknyaMemperhatikan dalam hal aktivitas anak sehari-harijuga mengenai perkembangan fisik, mental dan sosial anakMemanfaatkan waktu luang di akhir minggu tidak harus dengan sesuatu yang mahalOrangtua bisa mengkondisikan anak-anaknya untuk berkreasi dan melakukan banyak hal yang bermanfaat bagi diri atau orang lain.  
Hal lain yang juga sangat penting adalah, parenting positif mengajak para orangtua untuk lebih sayang terhadap dirinyamenghargai dirinyadan mengembangkan kemampuan dirisehingga setelah menjadi pribadi yang baiktentu tidak akan sulit dalam menuangkan perhatian dan kasih sayang pada anak-anak sesuai kebutuhannya. Salam Parenting Positif……